25 Januari 2009

Tiga Orang Kanada Pecahkan Rekor Tercepat ke Kutub Selatan

OTTAWA, Tiga orang pengembara asal Kanada mengklaim telah memecahkan rekor mencapai Kutub Selatan lewat jalan darat dengan jalur tercepat. Mereka adalah Ray Zahab, Kevin Vallely, dan Richard Weber.

Ketiganya berhasil menyelesaikan jalur perjalanan sejauh 1.130 kilometer dalam 33 hari, 23 jam, dan 30 menit dari Teluk Hercules di Pulau Es Ronne hingga Kutub Selatan. Zahab menjelajah dengan berjalan kaki menggunakan sepatu khusus, sedangkan dua lainnya menggunakan peralatan ski yang membawa bekal seberat 77 kilogram. Saat malam hari, mereka tidur di dalam tenda.

Meski senantiasa dikelilingi daratan es yang sangat dingin, mereka mengaku dapat bertahan karena menjaga asupan 7000 kalori sehari. Setiap hari mereka mengonsumsi daging babi kering, keju, dan mentega. Zahab mengatakan sesekali ia memasak pizza.

Sakit kepala atau kulit melepuh sudah biasa. Bahkan mereka sempat dilanda "white-out". Lewat telepon satelit langsung dari Antartika, Zahab menggambarkan bagaimana rasanya saat kabut tebal yang dingin datang, menyelimuti mereka, kemudian seolah mengikat rapat-rapat seperti sebuah plester.

Zahab sebelumnya pernah menjelajahi Gurun Sahara. Namun, ia menyebut penjelajahan Antartika lebih melelahkan daripada menaklukkan Gurun Sahara.

Rekor yang dipecahkan ketiga penjelajah hanya terpaut beberapa hari dari rekor sebelumnya. Menurut ExplorersWeb.com rekor sebelumnya 39 hari 7 jam dan 49 menit yang dicapai penjelajah AS, Todd Carmichael, bulan lalu.

Status ITB Resahkan Orangtua Mahasiswa

BANDUNG, MINGGU — Perubahan status Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi Badan Hukum Pendidikan (BHP) meresahkan para orangtua mahasiswa. Sebab, tidak ada batasan mengenai besaran sumbangan pengembangan pendidikan (SPP).

Ketua Umum Ikatan Orangtua Mahasiswa (IOM) ITB, M Akmasj Rahman, di Bandung, Minggu (25/1), mengatakan, untuk perguruan tinggi berstatus BHP, sumber biaya operasional dapat diperoleh dari mahasiswa. Proporsi maksimalnya sebesar sepertiga biaya operasional.

Perubahan status itu berdasarkan Undang-Undang BHP. Meski demikian, peraturan pemerintahnya (PP) belum keluar sehingga besaran rupiah SPP yang bisa diperoleh dari setiap mahasiswa belum dapat dipastikan. Akmasj mengatakan, waktu keluarnya PP juga belum diketahui.

"Sebenarnya BHP sudah berlaku tapi belum secara keseluruhan dapat dijalankan karena tak ada PP. Itu bisa menimbulkan berbagai macam penafsiran," katanya.

Sekitar 50 persen dari pendanaan operasional dijamin pemerintah. Meski demikian, sumber biaya selain dari mahasiswa dan pemerintah belum dapat ditentukan karena akan dijabarkan dalam PP. Selain itu, perguruan tinggi harus merekrut minimal 20 persen dari calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik baik, tetapi dari keluarga tak mampu.

Lebih dari 2 Triliun Ton Es Kutub Mencair

Lebih dari 2 Triliun Ton Es Kutub Mencair

LEBIH dari dua triliun ton es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sejak tahun 2003. Hasil pengukuran menggunakan data pengamatan satelit GRACE milik NASA itu menunjukkan bukti terbaru dampak dari pemanasan global.

"Antara Greenland, Antartika, dan Alaska, pencairan lapisan es telah meningkatkan air laut setinggi seperlima inci dalam lima tahun terakhir," kata Scott Luthcke, geofisikawan NASA.

Dari pengukuran tersebut, lebih dari setengahnya adalah es yang sebelumnya ada di Greenland. Selama lima tahun, es yang mencair dari Greenland tersebut mengalir ke Teluk Chesapeake dan mengalir ke laut lepas. Bahkan menurut Luthcke, pencairan es di Greenland akan berlangsung semakin cepat.

Mencairnya es di daratan sebenarnya tak berpengaruh langsung terhadap kenaikan muka air laut di seluruh dunia seperti mencairnya lautan beku. Pada tahun 1990-an, pencairan es di Greenland tidak menyebabkan peningkatan air laut yang berarti.

"Namun, saat ini Greenland turut meningkatkan setengah milimeter tingkat air laut per tahun," kata ilmuwan es NASA Jay Zwally. “Pencairan terus memburuk. Ini menunjukkan tanda yang kuat dari pencairan dan amplifikasi. Tidak ada perbaikan yang terjadi,” lanjut Zwally.

Para ilmuwan NASA mempresentasikan temuan baru mereka pada konferensi American Geophysical Union di San Fransisco minggu lalu. Dengan menganalisis perubahan iklim, secara umum para ilmuwan akan melihat yang terjadi beberapa tahun untuk menentukan tren secara keseluruhan.

Satelit India Buru Es di Kawah Bulan

Satelit India Buru Es di Kawah Bulan

NEW DELHI, MINGGU - Dengan menggunakan radar khusus yang dibawanya, satelit Chandrayaan-1 milik India yang terbang di orbit Bulan mengamati bagian dasar kawah bulan yang gelap gulita. Para ilmuwan berharap dapat melihat bagian dalam kawah Bulan yang dingin dan gelap sehingga diduga terdapat es di dalamnya.

Instrumen yang disebut Mini-SAR, sebuah radar ringan dengan lubang bidik kamera sintetis, telah berhasil bekerja dengan baik dalam uji coba pertama dan mengirimkan data pertama berupa gambar. Gambar tersebut menunjukan dasar kawah kutub di bagian Bulan yang tidak terlihat dari Bumi. Alat tersebut digunakan untuk memetakan dan mencari air pada bagian kawah tersebut.

"Satu-satunya cara untuk menjelajahi area tersebut adalah dengan menggunakan radar foto orbit, seperti Mini-SAR. Ini langkah pertama yang menarik untuk tim yang telah bekerja selama lebih dari tiga tahun," kata Wakil Kepala Penyidik Mini-SAR Benjamin Bussey dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins.

Gambar-gambar tersebut, yang diambil 17 November 2008, menampilkan sebagian kawah Haworth, yang terletak di kutub selatan Bulan, dan bagian barat kawah Seares. Bagian cerah dalam setiap gambar mencerminkan kekasaran permukaan atau lereng yang mengarah ke satelit. Pengumpulan data lebih lanjut oleh Mini-SAR dan analisa akan membantu para ilmuwan dalam menentukan apakah simpanan es tersebut secara permanen berada di dalam kawah yang terletak di dekat kutub bulan itu.

"Selama beberapa bulan ke depan kami berharap memiliki alat dengan kalibrasi penuh yang dapat mengumpulkan data ilmiah berharga di Bulan," kata program eksekutif Mini-RF Jason Crusan.

Mini-SAR adalah salah satu dari 11 instrumen yang dibawa Chandrayaan-1 dan satu dari dua instrumen sumbangan NASA. Alat satunya lagi adalah Moon Mineralogy Mapper, spectometer yang akan menghasilkan peta Bulan secara keseluruhan dengan resolusi tinggi.

Chandrayaan-1 diluncurkan dari India's Satish Dhawan Space Center pada tanggal 21 Oktober, dan mulai mengorbit di Bulan pada tanggal 8 November 2008. Misi utama satelit ini adalah memetakan permukaan Bulan.

Kewajiban umat Islam terhadap Palestina

Kewajiban umat Islam terhadap Palestina


1. Memahami Kondisi dan Problematika Palestina
Kewajiban pertama yang paling fundamental bagi seorang muslim adalah memahami akar masalah Palestina (Al-Quds) bahwa masalah Palestina adalah masalah umat Islam. Perebutan kekuasaan yang terjadi di tanah suci itu bukan perebutan antara dua bangsa, Arab dan Israel. Tetapi, perang agama antara Islam dan Yahudi.“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” [Al-Maidah (5): 82].Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” [Al-Maidah (5): 82].Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia; kecuali pohon gorqhod karena ia adalah pohon yahudi.” (HR Muslim).

(HR Muslim).

Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan akidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

2. Mensosialisasikan Kondisi dan Problematika Palestina kepada yang lain. Setelah memahami permasalahan dan kondisi Palestina, maka mereka harus mensosialisasikan pemahaman ini kepada seluruh umat Islam. Masih banyak umat Islam yang belum memahami kondisi dan permasalahan Palestina. Hal ini terjadi karena banyak sebab, di antaranya faktor lemahnya keimanan dan problematika yang dihadapi oleh umat Islam itu sendiri di seluruh dunia.Oleh karena itu setiap individu yang mengaku muslim harus memahamkan pada umat Islam yang lain di seluruh dunia bahwa masalah Palestina adalah masalah utama umat, dan masa depan umat akan sangat terkait dengan perjuangannya terhadap Palestina. Bahwa di Palestina ada Al-Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam yang sedang terancam. Bahwa Rasulullah saw. memimpin shalat berjama’ah yang diikuti oleh para nabi dan rasul pada peristiwa Isra’ yang merupakan pewarisan tanah Palestina pada umat Islam. Bahwa Umar bin Khattab r.a. menerima penyerahan kunci langsung Kota Palestina (Al-Quds). 3. Jihad dengan Harta Kewajiban selanjutnya bagi umat Islam adalah berjihad dengan harta mereka. Umat Islam harus menyisihkan sebagian rezekinya minimal 1% untuk perjuangan Palestina. Karena jihad di Palestina sangat membutuhkan harta. Dan di sana juga banyak janda, anak yatim, anak sekolah, mahasiswa, orang yang kehilangan rumah dan pencaharian akibat konflik dan perang yang belum diketahui akhirnya. Semua itu sangat membutuhkan uluran tangan umat Islam lainnya yang mampu. 4. Jihad dengan Jiwa Terdapat perbedaan mendasar dalam sifat perang di Palestina. Bila perang di Palestina dinyatakan sebagai perang antara dua bangsa atau dua negara, maka tidak boleh ada keterlibatan pihak lain di luar dua pihak yang bertikai tanpa ada permintaan untuk terlibat dari salah satu pihak yang berperang. Keterlibatan tanpa ada permintaan untuk terlibat berarti pelanggaran kedaulatan sebuah negara yang bertentangan dengan hukum internasional. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa perang di Palestina adalah perang agama antara Islam dan Yahudi yang mengundang keterlibatan semua umat Islam dan kaum Yahudi di seluruh dunia, di setiap bangsa dan negara mana pun. Maka, hukum perang di Palestina adalah jihad fii sabiilillah yang diwajibkan atas setiap umat Islam di seluruh dunia sesuai dengan kondisi mereka di setiap tempat.Diwajibkan atas kalian berperang sedangkan kalian membencinya. Barangkali kalian membenci sesuatu, tetapi itu baik bagi kalian. Dan barangkali kalian menyukai sesuatu sedangkan itu buruk bagi kalian. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” [Al-Baqarah (2): 216][Al-Baqarah (2): 216]

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” [At-Taubah (9): 44]

[At-Taubah (9): 44]

Palestina adalah tanah waqaf umat Islam yang harus dipertahankan sampai kapan pun. Pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena mereka orang-orang Arab, melainkan karena mereka adalah muslim dan karena Palestina adalah salah satu dari tiga tempat suci umat Islam yang dimuliakan Allah. Karena itu, permasalahan Palestina harus dijadikan konsentrasi utama umat Islam.

5. Doa Dan kewajiban yang paling minimal yang harus terus dilakukan oleh setiap umat Islam adalah berdoa. Doa orang beriman kepada saudaranya tanpa sepengetahuan mereka adalah maqbul